Jumat, 14 November 2014

Kedudukan Media Pembelajaran

KEDUDUKAN MEDIA PEMBELAJARAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran yang diampu oleh:
Rina Dyah Rahmawati, S.Si, M.Pd



 














Disusun oleh:
1.    Susanti (13144600046)
2.    Septinalia (13144600069)
3.    Hanafia Latifah (13144600076)
4.    Riska Tri Lestari (13144600079)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2014

KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Rina Dyah Rahmawati, S.Si, M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Media Pembelajaran yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang  membangun demi perbaikan di masa depan.



Yogyakarta, 12 September 2014


            Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.. i
DAFTAR ISI. ii
BAB 1. iii
A.   Latar Belakang. iii
B.    Rumusan Masalah. iii
C.    Tujuan. iii
BAB II. 1
A.   Kedudukan Media Pembelajaran. 1
B.    Manfaat Media Pembelajaran. 9
C. Nilai Media Pembelajaran. 10
D.   Media dalam Proses Belajar Mengajar 12
BAB III. 14
A. KESIMPULAN.. 14
B. SARAN.. 14
DAFTAR PUSTAKA.. 15





BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
          Disadari atau tidak era globalisasi sudah berada di tengah-tengah kita. Keberadaannya sangat berpengaruh terhadap pola pikir atau pandangan masyarakat. Hal ini harus direspon dan ditanggapi secara serius sehingga kita tidak ketinggalan informasi dan wawasan pengetahuan. Terlebih bagi seseorang yang berkiprah di dunia pendidikan, maka harus diperhatikan dan direspon secara serius. Kalau kita bersikap apatis maka kita akan ketinggalan di dalam mengakses informasi dan wawasan keilmuan.
          Media dalam pengertiannya adalah secara bahasa media dari bahasa Latin MEDIUS yang berarti tengah,perantara, atau pengantar. Bahasa Arab (وسائل) berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Secara khusus media diartikan alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Gerlach & Ely, 1971). Selain itu media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi (AECT,1977).

B. Rumusan Masalah
1.    Apa saja macam kedudukan media pembelajaran tersebut?
2.    Apa sajakah manfaat media pembelajaran itu?
3.    Apa sajakah nilai-nilai media pembelajaran?
4.    Bagaimana media dalam proses belajar mengajar?

C.Tujuan
1.    Mengetahui fungsi kedudukan media pembelajaran dan landasan penggunaannya.
2.    Mengetahui macam-macam media pembelajaran.
3.    Mengerti tentang nilai-nilai media pembelajaran.
4.    Mengetahui peran media dalam proses belajar mengajar.



BAB II
PEMBAHASAN

A.  Kedudukan Media Pembelajaran
Pada umumnya kedudukan Media Pembelajaran berfungsi sebagai alat perantara atau alat pengatur pesan dalam kegiatan pembelajaran yaitu memberikan stimulus kepada siswa agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru, dari konsep-konsep yang masih abstrak menjadi gambaran yang lebih konkrit. Sikap dan perilaku seseorang juga akan mengalami perubahan setelah mereka mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru. Penggunaan media dalam pembelajaran “fiqih” akan membantu siswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru lewat materi yang disampaikan oleh guru dibandingkan dengan jika guru hanya melakukan pendekatan verbal.

1.    Kedudukan Media Pembelajaran Berdasarkan Karakteristiknya
Kemajuan di bidang teknologi pendidikan, maupun teknologi pembelajaran, menuntut digunakannya berbagai media pembelajaran serta peralatan-peralatan yang semakin canggih. Boleh dikatakan bahwa dunia pendidikan dewasa ini hidup dalam dunia media, dimana kegiatan pembelajaran telah bergerak menuju dikuranginya sistem penyampaian bahan pembelajaran secara konvensional yang lebih mengedepankan metode ceramah, dan diganti dengan sistem penyampaian bahan pembelajaran modern yang lebih mengedepankan peran siswa dan pemanfaatan multimedia.
Setiap jenis media memiliki karakteristik masing-masing dan menampilkan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses belajar peserta didik.  Agar peran  media belajar tersebut menunjukkan pada suatu jenis media tertentu, maka pada media-media belajar itu perlu diklasifikasikan menurut suatu metode tertentu sesuai dengan karakteristik  dan fungsinya terhadap pembelajaran. Pengelompokkan itu penting untuk memudahkan para pendidik dalam memahami sifat media dan dalam menentukan media yang cocok untuk pembelajaran atau topik pembelajaran tertentu.
Menurut Scharmm, kita dapat melihat media menurut karakteristik ekonomisnya, lingkup sasarannya yang dapat diliput, dan kemudahan kontrol pemakai. Jadi antara klasifikasi media, karakteristik media dan pemilihan media merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran.
2. Kedudukan Media Pembelajaran di Dunia Pendidikan
Belajar melalui stimulus visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali dan menghubung-hubungkan fakta dan konsep. Belajar melalui stimulus verbal membuahkan hasil yang lebih apabila pembelajaran itu melibatkan ingatan yang berurut-urutan. Belajar dengan menggunakan indera ganda (pandang dan dengar) akan memberikan keuntungan bagi siswa.
Dengan menggabungkan beberapa media akan memberikan pengalaman yang mencerminkan suatu pengalaman belajar dalam kehidupan sehari-hari. Suatu pengalaman belajar akan diperoleh karena adanya penggabungan aneka media itu-hingga menjadi satu kesatuan kerja yang meghasilkan suatu informasi yang memiliki nilai komunikasi yang sangat tinggi; artinya informasi bahkan tidak hanya dilihat sebagai hasil cetakan, melainkan juga dapat didengar, membentuk simulasi dan animasi yang dapat membangkitkan minat dan memiliki nilai seni grafis yang tinggi dalam penyajian.
Kita sekarang berada dalam suatu era informasi, yang ditandai dengan tersedianya informasi yang makin banyak dan bervariasi., tersebarnya informasi yang makin meluas dan seketika, serta tersajinya informasi dalam berbagai bentuk dalam waktu singkat. Media telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, walaupun dalam derajat yang berbeda-beda. Di negara-negara yang telah maju media telah mempengaruhi kehidupan hampir sepanjang waktu. Bahkan seorang arsitek Amerika terkemuka, Buckminster Fuller dalam Haney & Ulmer menyatakan bahwa media adalah orang tua ketiga (guru adalah orang tua kedua). Di indonesia kecenderungan ke arah itu sudah mulai tampak, dengan telah diudarakannya oleh pihak swasta “Televisi Pendidikan” mulai tahun 1991, yang disiarkan ke seluruh pelosok tanah air.
Dengan konsepsi yang makin mantap, kedudukan media dalam dunia pendidikan tidak hanya sekedar alat bantu guru, melainkan sebagai pembawa informasi atau pesan pembelajaran guru yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Dengan demikian seorang guru dapat memusatkan tugasnya pada aspek-aspek lain seperti pada kegiatan bimbingan dan penyuluhan individual dalam kegiatan pembelajaran.

3. Kedudukan Media dalam Sistem Pembelajaran
Sistem adalah suatu totalitas yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Pembelajaran dikatakan sebagai suatu sistem karena didalamnya mengandung komponen  yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan, komponen tersebut meliputi tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Hal tersebut akan tergambar seperti bagan berikut ini.
Proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing saling berkaitan erat dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Dengan demikian, akan menjadi suatu sistem yang tidak sempurna, manakala suatu pembelajaran tidak didukung oleh salah satu komponen tersebut.
a. Tujuan
Tujuan merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pembelajaran. Mau dibawa kemana siswa, apa yang harus dimiliki oleh siswa, semuanya tergantung tujuan yang ingin dicapai. Jika diibaratkan, tujuan sama dengan komponen jantung pada sistem tubuh manusia. Kegiatan pembelajaran yang dibangun oleh guru dan siswa adalah kegiatan yang bertujuan, maka segala sesuatu yang dilakukan guru dan siswa hendaknya diarahkan untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Dengan demikian dalam setting pembelajaran, tujuan merupakan pengikat segala aktifitas guru dan siswa. Oleh sebab itu merumuskan tujuan merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam merancang sebuah program pembelajaran, karena alasan yaitu sebagai berikut:
1)      Rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas keberhasilan proses pembelajaran.
2)      Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar siswa.
3)      Tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendesain sistem pembelajaran.
4)      Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai control dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran.
b. Isi
          Isi atau materi pembelajaran merupakan komponen kedua dalam system pembelajaran. Dalam konteks tertentu materi pelajaran merupakan inti dalam proses pembelajaran. Artinya, sering terjadi proses pembelajaran diartikan sebagai proses penyampaian materi. Hal ini bisa dibenarkan manakala tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran. Dalam kondisi semacam ini, maka penguasaan materi pelajaran oleh guru mutlak diperlukan sebab peran dan tugas guru sebagai sumber belajar. Namun demikian, dalam setting  pembelajaran yang berorientasi pada pencapaian tujuan atau kompetensi, tugas dan tanggungjawab guru bukanlah sebagai sumber belajar. Dengan demikian, materi pelajaran sebenarnya bisa diambil dari berbagai sumber.
c. Metode
          Metode atau strategi adalah komponen yang juga sangat menentukan, keberhasilan pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh komponen ini. Bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa dapat diimplementasikan melalui strategi  yang tepat, maka komponen-komponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu, setiap guru perlu memahami secara baik peran dan fungsi metode dan strategi dalam proses pelaksanaan pembelajaran.
d.Media
            Walaupun sebagai alat bantu akan tetapi media memiliki peran yang tidak kalah penting. Dalam kemajuan teknologi seperti sekarang ini memungkinkan siswa dapat belajar dari mana saja dan kapan saja dengan memanfaatkan hasil teknologi. Oleh Karena itu, peran dan tugas guru bergeser dari  peran sebagai-sumber belajar menjadi peran sebagai pengelola sumber belajar. Melalui penggunaan berbagai sumber tersebut diharapkan kualitas pembelajaran akan semakin meningkat.
e. Evaluasi
Evaluasi merupakan komponen terakhir dalam system proses pembelajaran. Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran, tetapi juga sebagai umpan balik bagi guru atas kinerjanya dalam pengelolaan pembelajaran. Melalui evaluasi kita dapat melihat kekurangan dalam pemanfaatan berbagai komponen system pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut dapat diartikan bahwa media merupakan salah satu hal yang penting dalam sistem pembelajaran. Media berasal dari bahasa latin “medius” yenng berarti tengah, perantara atau pengantar. Sedangkan dalam bahasa arab “wasaail” yang berarti pengantar pesan dari pengirim ke penerima.Sedangkan secara garis besar, pengertian media adalah manusia, materi, kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan skil.

4. Kedudukan Media Pembelajaran dalam Proses Belajar-Mengajar
Dalam proses belajar-mengajar media pembelajaran memiliki kedudukan diantaranya sebagai berikut:
a. Alat untuk memperjelas bahan pengajaran pada saat pengajar menyampaikan pelajaran
Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran khususnya dalam kedudukannya seperti halnya diatas jelas telah memberikan manfaat besar bagi anak didik. Disatu pihak akan memudahkan dalam memahami materi pelajaran yang sedang diajarkan karena siswa secara langsung dapat berinteraksi dengan objek yang menjadi bahan kajian. Sedangkan dipihak lain, penggunaan media pengajaran dapat mewakili sesuatu yang tidak dapat disampaikan guru melalui komunikasi verbal, sehingga kesulitan siswa memahami konsep dan prinsip tertentu dapat diatasi. Bahkan dengan kehadiran media diakui dapat melahirkan umpan balik yang baik dari siswa.

b.Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh siswa dalam proses belajarnya dan pengajar bisa menempatkan media sebagai sumber pertanyaan atau stimulasi belajar siswa
Penggunaan media pengajaran dalam pembelajaran khususnya pada materi pelajaran  yang bersifat abstrak yang sukar dicerna  dan dipahami oleh setiap siswa terutama materi pelajaran yang rumit dan kompleks sangat perlu dilakukan. Hal ini terkait  dengan materi pelajaran   yang di dalamnya terdapat sejumlah konsep-konsep yang masih bersifat abstrak,   misalnya untuk-menjelaskan sistem peredaran darah  pada manusia, proses terjadinya hujan, proses terjadinya gerhana matahari, dan lain-lain. Di mana kadang-kadang untuk menjelaskan  dan menggambarkannya melalui kata-kata sangat sulit, siswa pun sulit untuk memahaminya. Dengan media pengajaran seperti itulah kemudian guru memberi waktu pada siswanya untuk memecahkan masalah yang ia lihat berdasarkan teori yang ada. Oleh karena itu, media berkedudukan sebagai sarana yang dipergunakan agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, memperdekat dan memperlancar jalan kearah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

c.Sumber belajar bagi siswa
Artinya media tersebut berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari para siswa baik secara individual maupun kelompok.

d.Alat untuk mempertinggi proses interaksi guru siswa, dan interaksi siswa dengan lingkungan sehingga mempertinggi kualitas proses belajar-mengajar
Tiap-tiap siswa mempunyai kemampuan indera yang tidak sama, baik pendengaran maupun penglihatan. Demikian  juga kemampuan dalam berbicara. Ada siswa yang lebih suka atau senang  membaca, ada yang lebih suka mendengarkan dulu baru membaca, dan begitu pun sebaliknya. Dengan kehadiran media pengajaran, kelemahan indera yang dimiliki  tiap siswa dapat diatasi. Misalnya, guru dapat memulai pelajaran dengan metode ceramah kemudian dilanjutkan dengan memperlihatkan/ memberikan contoh konkrit. Dengan cara seperti ini dapat memberikan stimulus terhadap indera siswa.  Dan dengan begitu akan terbangun pula interaksi guru dan siswa dengan lingkungannya.

5. Kedudukan Media Pembelajaran dalam Teknologi Pembelajaran
Dalam teknologi pembelajaran, media memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatas maupun secara luas. Munculnya berbagai macam definisi disebabkan adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan tujuannya. Dalam teknologi pembelajaran pada dasarnya kedudukan Media Pembelajaran dalam teknologi pembelajaran seperti halnya apa yang dimaksud dalam Landasan Teknologis, dalam landasan tersebut dijelaskan bahwa pemecahan masalah dalam teknologi pendidikan-dilakukan dalam bentuk kesatuan komponen sistem pembelajaran yang telah disusun sesuai dengan fungsinya. Komponen-komponen dalam teknologi pembelajaran tersebut diantaranya adalah pesan, orang, bahan, media, peralatan, tehnik, dan latar.
Media juga sebagai segala benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibincangkan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Portofolio Elektronik
     Portofolio elektronik atau sering disebut eportofolio merupakan suatu kumpulan hasil karya pembelajar(siswa, pengajar maupun karyawan) yang dikemas dalam berbagai bentuk/format elektronik (video, audio, situs web, dokumen, dan lainnya). Mengingat bahwa eportofolio sebagaimana layaknya portofolio dalam bentuk cetakan merupakan proses perekaman/pencatatan yang terus-menerus (berkelanjutan) dari siswa, ia merefleksikan banyak hal yang tidak dapat direkam dalam dokumen-dokumen resmi selama ini seperti transkrip atau surat. Keunggulan sebuah eportfolio adalah ia dapat menampilkan kemampuan/skill pemiliknya, pencapaian yang dimilikinya tidak saja yang berasal dari pembelajaran formal namun juga yang berasal dari situasi informal seperti pemikiran, aktifitas kurikuler, atau pengalaman bekerja. eportofolio juga merupakan sebuah refleksi pengalaman belajar itu sendiri, suatu cara yang lebih lengkap dalam menilai seorang mahasiswa.

b.Teknologi untuk Pembelajaran Tematik
            Pembelajaran Tematik merupakan pembelajaran bermakna bagi siswa. Pembelajaran tematik cenderung menekankan pada penerapan konsep belajar. Oleh karena itu, guru harus merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual yang menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. (Defantri, 2009)
            Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat  memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. (Akhmad Sudrajat, 2007)
            Dari beberapa sumber diatas dapat disimpulkan bahwa Model pembelajaran Tematik berpusat pada siswa dan menekankan pengalaman belajar sehingga siswa dapat memaknai pengetahuan. Dalam pembelajaran tematik sebuah materi dikemas dengan tema yang  sesuai. Teknologi Pembelajaran Tematik dilakukan dengan menggunakan berbagai variasi metode. Misalnya percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, atau sekedar bercakap-cakap. Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa: Pemilihan tema dalam pembelajaran tematik sebaiknya disusun dengan aturan dan lingkungan yang terdekat dengan siswa.

c.Pembelajaran Jarak Jauh
     Berinteraksi secara langsung, tepisah jarak dan waktu tetapi masih dapat melakukan proses belajar dengan cara memanfaatkan cara pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh juga dapat membantu anak didik untuk mengakses pendidikan kapan saja tidak hanya saat di sekolah maupun saat bertemu dengan pengajar. Dalam sistem pendidikan jarak jauh, interaksi merupakan faktor penting sebagai sarana penunjang aktivitas pembelajaran. Interaksi memungkinkan anak didik  mengatasi masalah yang dihadapi dalam upaya memahami materi. Interaksi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk memberikan pengukuhan (reinforcement) terhadap hasil belajar yang dicapai oleh anak. Selain itu, interaksi dapat digunakan sebagai sarana untuk memperbaiki kesalahan(remedial) pada waktu mengikuti proses pembelajaranInteraksi dapat juga digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan materi yang perlu dipelajari secara mendalam oleh anak (elaborasi).

6. Kedudukan Media untuk Mengundang Partisipasi Aktif  Siswa
Peran media pembelajaran sangat penting didalam proses pembelajaran dikelas untuk  memudahkan anak didalam menerima informasi lewat pesan yang disampaikan guru ketika menyampaikan materi. Seorang peserta didik akan dapat memperoleh pemahaman atau pengetahuan dengan cara mengelola rangsangan dari luar yang ditanggapi oleh inderanya, baik indera penglihatan, pendengaran, maupun indera lainnya. Semakin tanggap seseorang tentang obyek orang atau kejadian-semakin baik pula proses pengetahuan atau pemahaman yang dialami.Pada konteks inilah, media memainkan perannya dengan membantu dan memfasilitasi peserta didik lebih mudah memahami dan mengelola apa yang diterimanya. Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar secara tepat dapat membantu menjadikan pengalaman belajar lebih jelas.
Kedudukan media pada tahap ini dapat merangsang terjadinya diskusi diantara guru dengan siswa dan antara siswa dengan  siswa, membantu siswa menemukan gagasan untuk mengawali kegiatan mengarang, bercerita, dan kegiatan kerja kelompok, sebagai sumber kegiatan belajar mandiri untuk melengkapi atau memperkaya pengetahuan yang dipelajari di kelas, serta mengundang keterlibatan kognitif dan emosional siswa secara spontan.

7.Kedudukan Media Pada Tahap Tindak Lanjut
       Kedudukan media pada tahap ini untuk mempermudah program remediasi dan pengayaan, sebagai contoh membuat kliping, mengumpulkan gambar binatang dari kelompok sejenis, membuat laporan hasil pengamatan, mencari informasi atau berita tentang seorang tokoh yang disenangi anak-anak.


B.  Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum, media pembelajaran mempunyai manfaat sebagai berikut:
1.   Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2.   Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
a)      Obyek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realia, gambar, film bingkai, film atau model.
b)   Obyek yang kecil bisa dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar.
c)    Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photographi.
d)   Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, foto maupun secara verbal.
e)    Obyek yang terlalu kompleks, dapat disajikan dengan model, diagram dan lain-lain.
f)       Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dll) dapat divisualkan dalam bentuk film, gambar, video, dll.
3.   Mengatasi sikap pasif siswa. Media pembelajaran bisa berperan:
a)      Menimbulkan kegairahan belajar siswa.
b)      Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan.
c)      Memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
            Manfaat Media Pembelajaran (Sanaky,2009:4) sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
a)  Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar
b)  Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik
c)  Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga
d) Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti: mengamati, melakukan, mendemostrasikan, dan lain-lain.
           Selain itu manfaat media pemebelajaran bagi pengajar dan pembelajar, sebagai berikut:
1)      Manfaat media pembelajaran bagi pengajar, yaitu:
a.  Memberikan peddoman, arah untuk mencapai tujuan
b.  Menjelaskan struktur dan urutan pengajaran secara baik
c.  Memberikan kerangka sistematis mengajar secara baik
d. Memudahkan kendali pengajar terhadap materi pelajaran
e.  Membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian materi pelajaran
f.   Membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar
g.  Meningkatkan kualitas pengajaran
2)       Manfaat media pembelajaran bagi pelajar, yaitu:
a. Meningkatkan motivassi belajar pembelajar
b. Memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar
c.  Memberikan struktur materri pembelajaran dan memudahkan pembelajar untuk belajar
d. Memberikan inti informasi, pokok-pokok, secara sistematik sehingga memudahkan pembelajar untuk belajar
e. Merangsang pembelajar untuk berpikir dan beranalisis
f.   Menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan
g.  Pembelajar dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang disajikan pengajar lewat meddia pembelajaran.

C. Nilai Media Pembelajaran


                 Dalam metodologi pembelajaran (Sanaky,2009:34) ada dua aspek yang paling menonjol yakni metode mengajar dan media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar. Sedangkan penilaian sebagai alat untuk mengukur atau menentukan taraf tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran maka kedudukan media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar yang ada dalam komponen metodologi sebegai salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh pengajar. Nilai dan kegunaan media pembelajaran untuk dapat mempertinggi proses pembelajaran, mempertinggi hasil belajar yang dicapai dalam proses pembelajaran.
       Media pembelajaran memiliki beberapa nilai dalam proses pembelajaran, yaitu
meliputi:
1.      Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.
2.      Media dapat mengatasi batas ruang kelas.
3.      Media dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta dengan lingkungan.
4.      Media dapat menghasilkan keseragaman pengamatan.
5.      Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar,nyata dan tepat.
6.      Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik untuk belajar dengan baik.
7.      Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru dalam belajar.
8.      Media dapat mengontrol kecepatan belajar peserta didik.
9.      Media dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal- hal yang konkrit sampai yang abstrak.

Disamping itu ada pula keuntungan penggunaan media dalam pembelajaran menurut Hamdani:
1.    Membangkitkan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konseptual, sehingga mengurangi kesalahpahaman siswa dalam mempelajarinya.
2.    Meningkatkan minat siswa pada materi pelajaran.
3.    Memberikan pengalaman-pengaaman nyata yang merangang aktivitas diri sendiri untuk belajar.
4.    Dapat mengembangkan jalan pikiran yang berkelanjutan.
5.    Menyediakan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah didapat melaui materi-materi yang lain dan menjadikan proses belajar mendalam dan beragam. Sehingga pembuatan media pembelajaran diperlukan untuk proses pelaksanaan pembelaaran dan proses berfikir siswa (Hamdani, 2005:9).
6.    Media dalam Kedudukannya di Dunia Pendidikan Belajar melalui stimulus visual dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali dan menghubung-hubungkan fakta dan konsep.
7.    Belajar melalui stimulus verbal membuahkan hasil belajar yang lebih apabila pembelajaran itu melibatkan ingatan yang berurut-urutan. Belajar dengan menggunakan indera ganda (pandang dan dengar) akan memberikan keuntungan bagi siswa.
8.    Dengan menggabungkan beberapa media akan memberikan pengalaman yang mencerminkan suatu pengalaman belajar dalam kehidupan sehari-hari. Suatu pengalaman belajar akan diperoleh karena adanya penggabungan aneka media itu akan menjadi satu kesatuan kerja yang menghasilkan suatu informasi yang memiliki nilai komunikasi yang sangat tinggi. Artinya informasi bahkan tidak hanya dilihat sebagai hasil cetakan, melainkan juga dapat didengar, membentuk simulasi dan animasi yang dapat membangkitkan minat dan memiliki nilai seni grafis yang tinggi dalam penyajiannya.

Harus kita akui bahwa media memberikan kontribusi positif dalam suatu proses pembelajaran. Pembelajaran yang menggunakan media yang tepat, akan memberikan hasil yang optimal bagi pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dipelajari. Menurut Kemp & Dayton (1985 : 43), kontribusi media dalam pembelajaran : Penyampaian pembelajaran dapat lebih terstandar. Pembelajaran dapat lebih menarik. Waktu penyampaian pembelajaran dapat lebih pendek. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajran dapat ditingkatkan. Peran guru berubah kearah yang positif. Semakin sadar kita akan pentingnya media serta segala sesuatu yang dapat membantu proses pembelajaran, semakin hari dapat kita  rasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Dari uraian diatas, dapat ditarik satu kesimpulan bahwa ada hubungan yang sangat erat dan saling berkaitan antara media dan tujuan pembelajaran. Hubungan keduanya saling mempengaruhi kearah positif, artinya pemilihan media pembelajaran tertentu akan sangat menguatkan dan cocok pada tujuan pembelajaran.


D.  Media dalam Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar dapat diartikan juga sebagai proses komunikasi. Dalam proses komunikasi ini terjadi urutan pemindahan informasi atau pesan dari sumber pesan ke penerima pesan. Untuk melihat atau mengetahui fungsi media dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari keistimewaan atau kemampuan dan hambatan-hambatan apa saja yang ada dalam proses belajar mengajar.
       Ada 3 kemampuan atau keistimewaan media menurut S. Gerlach dan P. Ely, yaitu kemampuan fiksatif, kemampuan manipulatif, dan kemampuan deskriptif.
1)   Kemampuan fiksatif
            Kemampuan fiksatif yaitu kemampuan untuk bisa menangkap, menyimpan, dan memproyeksikan kembali suatu objek.Hal ini memudahkan para siswa dalam melakukan observasi pada suatu kejadian seperti di tempat aslinya. Contohnya: video, foto, dan slide presentasi.
2)   Kemampuan manipulatif
            Kemampuan manipulatif yaitu kemampuan media untuk menampilkan kembali objek dalam berbagai macam perubahan sesuai keperluan. Contohnya: dirubah ukuranya, warnanya, atau kecepatannya.
3)   Kemapuan Deskriptif
            Kemampuan deskreptif yaitu kemampuan untuk mengolah suatu data untuk dapat diutarakan secara jelas dan tepat dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang tidak langsung mengalaminya sendiri.

Adapun hambatan dalam proses belajar mengajar adalah verbalisme, salah tafsir, perhatian anak tidak terpusat, tidak ada bekas tanggapan, dan keadaan lingkungan yang mengganggu.Hambatan komunikasi yang bisa dipecahkan melalui penggunaan media dalam proses belajar mengajar adalah perhatian yang tidak terpusat. Hal ini diantaranya disebabkan oleh:
Anak memang tidak ingin memusatkan perhatian (gangguan fisik). Ingatan anak yang lebih terpaku pada hal lain yang lebih menarik perhatian mereka.Anak melamun atau menghayal. Prosedur penyampaian bahan pengajaran yang membosankan. Sumber informai tunggal tanpa variasi. Kurang adanya pengawasan dan bimbingan dari guru yang sedang mengajar. Pendek kata, media membantu kita memotivasi peserta didik dengan membawa sepenggal kehidupan sebenarnya kedalam kelas sehingga dapat membantu peserta didik memproses informasi dan membebaskan guru dari keharusan memberikan penjelasan yang berlebihan, dan bisa menghsilkan kontekstualisasi, dan titik muara untuk aktivitas-aktivitas kelas.



BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pada umumnya kedudukan Media Pembelajaran berfungsi sebagai alat perantara atau alat pengatur pesan dalam kegiatan pembelajaran yaitu memberikan stimulus kepada siswa agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru, dari konsep-konsep yang masih abstrak menjadi gambaran yang lebih konkrit.


B. SARAN

Dari makalah ini kami menyampaikan kepada para guru dan calon guru agar dapat mengembangkan diri untuk dapat menciptakan media pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan efektif. Sehinnga, para siswa dapat menerima dan memahami pembelajaran yang diajarkan oleh guru dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA

Design, Adief.2012. Kedudukan Media Pembelajaran. http://adiefdesign.blogspot.com/2012/05/kedudukan-media-pembelajaran.html (online)(15 September 2012, 11.05 WIB).
Goerondeso.2009.Hakikat-hakikat dalam Pembelajaran. http://goeroendeso.files.wordpress.com/2009/03/1-hakikat-media-dalam-pembelajaran.pdf (online) (diakses 12 September 2012, pukul 14.08 WIB).
Jubaedah, Yoyoh.Media Pembelajaran. http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/196507081991032/YOYOH_JUBAEDAH/Materi_Perkuliahan_Media_Pembelajaran.pdf (online) (diakses tanggal 12 September 2012, pukul 14.30 WIB).
Mu’addab, Hafis. 2010. Fungsi dan Peran Media dalam Pembelajaran. http://hafismuaddap.wordpress.com/2010/01/13/fungsi-dan-peran-media-dalam-pembelajaran/ (online) (15 September 2012, 12.37 WIB).
Saifuddin, taufiq.2011.Kedudukan Media dalam Sistem.
http://taufiq-saifuddin.blogspot.com/2011/11/kedudukan-media-dalam-sistem.html (online) (diakses tanggal 12 September 2012, pukul 15.17 WIB).
Sanaky,Hujair AH. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press.