KEDUDUKAN MEDIA PEMBELAJARAN
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran yang diampu oleh:
Rina
Dyah Rahmawati, S.Si, M.Pd
Disusun
oleh:
1. Susanti
(13144600046)
2. Septinalia
(13144600069)
3. Hanafia
Latifah (13144600076)
4. Riska
Tri Lestari (13144600079)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu
Rina Dyah Rahmawati, S.Si, M.Pd. selaku
Dosen mata kuliah Media Pembelajaran yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini
terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga
makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Yogyakarta, 12 September 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
A. Kedudukan Media Pembelajaran
B. Manfaat Media Pembelajaran
C. Nilai Media Pembelajaran
D. Media dalam Proses
Belajar Mengajar
BAB III
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Disadari atau tidak era globalisasi sudah berada di
tengah-tengah kita. Keberadaannya sangat berpengaruh terhadap pola pikir atau
pandangan masyarakat. Hal ini harus direspon dan ditanggapi secara serius
sehingga kita tidak ketinggalan informasi dan wawasan pengetahuan. Terlebih
bagi seseorang yang berkiprah di dunia pendidikan, maka harus diperhatikan dan
direspon secara serius. Kalau kita bersikap apatis maka kita akan ketinggalan
di dalam mengakses informasi dan wawasan keilmuan.
Media dalam pengertiannya adalah
secara bahasa media dari bahasa Latin “MEDIUS” yang berarti “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”. Bahasa Arab (وسائل) berarti perantara atau pengantar pesan
dari pengirim kepada penerima pesan. Media secara garis besar adalah manusia, materi, atau
kejadian yang membangun kondisi yang mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan
atau sikap. Secara khusus media diartikan
alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal (Gerlach & Ely, 1971). Selain
itu media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan
atau informasi (AECT,1977).
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa saja macam kedudukan media pembelajaran tersebut?
2. Apa sajakah manfaat media
pembelajaran itu?
3. Apa sajakah
nilai-nilai media pembelajaran?
4. Bagaimana media dalam proses belajar
mengajar?
C.Tujuan
1. Mengetahui fungsi kedudukan media
pembelajaran dan landasan penggunaannya.
2. Mengetahui macam-macam media
pembelajaran.
3. Mengerti tentang nilai-nilai media pembelajaran.
4. Mengetahui peran media dalam proses
belajar mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kedudukan Media Pembelajaran
Pada umumnya kedudukan Media Pembelajaran berfungsi
sebagai alat perantara atau alat pengatur pesan dalam kegiatan pembelajaran
yaitu memberikan stimulus kepada siswa agar siswa dapat memahami materi yang
disampaikan guru, dari konsep-konsep yang masih abstrak menjadi gambaran yang
lebih konkrit. Sikap dan perilaku seseorang juga akan mengalami perubahan
setelah mereka mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru. Penggunaan media
dalam pembelajaran “fiqih” akan membantu siswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman
baru lewat materi yang disampaikan oleh guru dibandingkan dengan jika guru
hanya melakukan pendekatan verbal.
1.
Kedudukan
Media Pembelajaran Berdasarkan Karakteristiknya
Kemajuan di bidang
teknologi pendidikan, maupun teknologi pembelajaran, menuntut digunakannya berbagai media pembelajaran serta peralatan-peralatan yang
semakin canggih. Boleh dikatakan bahwa dunia pendidikan dewasa ini hidup dalam
dunia media, dimana kegiatan pembelajaran telah bergerak menuju dikuranginya
sistem penyampaian bahan pembelajaran secara konvensional yang lebih
mengedepankan metode ceramah, dan diganti dengan sistem penyampaian bahan
pembelajaran modern yang lebih mengedepankan peran siswa dan pemanfaatan
multimedia.
Setiap jenis media memiliki karakteristik masing-masing dan menampilkan
fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses belajar peserta didik. Agar peran
media belajar tersebut menunjukkan pada suatu jenis media tertentu, maka
pada media-media belajar itu perlu diklasifikasikan menurut suatu metode tertentu
sesuai dengan karakteristik dan
fungsinya terhadap pembelajaran. Pengelompokkan itu penting untuk memudahkan
para pendidik dalam memahami sifat media dan dalam menentukan media yang cocok
untuk pembelajaran atau topik pembelajaran tertentu.
Menurut Scharmm, kita dapat melihat media menurut karakteristik
ekonomisnya, lingkup sasarannya yang dapat diliput, dan kemudahan kontrol
pemakai. Jadi antara klasifikasi media, karakteristik media dan pemilihan media
merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan strategi
pembelajaran.
2. Kedudukan
Media Pembelajaran di Dunia Pendidikan
Belajar melalui stimulus visual membuahkan hasil
belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali,
mengingat kembali dan menghubung-hubungkan fakta dan konsep. Belajar melalui
stimulus verbal membuahkan hasil yang lebih apabila pembelajaran itu melibatkan
ingatan yang berurut-urutan. Belajar dengan menggunakan indera ganda (pandang
dan dengar) akan memberikan keuntungan bagi siswa.
Dengan menggabungkan beberapa media akan
memberikan pengalaman yang mencerminkan suatu pengalaman belajar dalam
kehidupan sehari-hari. Suatu pengalaman belajar akan diperoleh karena adanya
penggabungan aneka media itu-hingga menjadi satu kesatuan kerja yang
meghasilkan suatu informasi yang memiliki nilai komunikasi yang sangat tinggi;
artinya informasi bahkan tidak hanya dilihat sebagai hasil cetakan, melainkan
juga dapat didengar, membentuk simulasi dan animasi yang dapat membangkitkan
minat dan memiliki nilai seni grafis yang tinggi dalam penyajian.
Kita sekarang berada dalam suatu era informasi,
yang ditandai dengan tersedianya informasi yang makin banyak dan bervariasi.,
tersebarnya informasi yang makin meluas dan seketika, serta tersajinya
informasi dalam berbagai bentuk dalam waktu singkat. Media telah mempengaruhi
seluruh aspek kehidupan, walaupun dalam derajat yang berbeda-beda. Di
negara-negara yang telah maju media telah mempengaruhi kehidupan hampir
sepanjang waktu. Bahkan seorang arsitek Amerika terkemuka, Buckminster Fuller
dalam Haney & Ulmer menyatakan bahwa media adalah orang tua ketiga (guru
adalah orang tua kedua). Di indonesia kecenderungan ke arah itu sudah
mulai tampak, dengan telah diudarakannya oleh pihak swasta “Televisi
Pendidikan” mulai tahun 1991, yang disiarkan ke seluruh pelosok tanah air.
Dengan konsepsi yang makin mantap, kedudukan
media dalam
dunia pendidikan tidak hanya sekedar alat bantu guru, melainkan sebagai pembawa
informasi atau pesan pembelajaran guru yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Dengan demikian seorang guru dapat memusatkan tugasnya pada aspek-aspek lain seperti pada kegiatan
bimbingan dan penyuluhan individual dalam kegiatan pembelajaran.
3. Kedudukan
Media dalam Sistem Pembelajaran
Sistem adalah suatu totalitas yang terdiri dari sejumlah komponen yang
saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Pembelajaran
dikatakan sebagai suatu sistem karena
didalamnya mengandung komponen yang
saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan, komponen
tersebut meliputi tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Hal tersebut akan
tergambar seperti bagan berikut ini.
Proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing saling
berkaitan erat dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Dengan demikian, akan
menjadi suatu sistem yang tidak sempurna, manakala suatu pembelajaran tidak
didukung oleh salah satu komponen tersebut.
a. Tujuan
Tujuan
merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pembelajaran. Mau dibawa
kemana siswa, apa yang harus dimiliki oleh siswa, semuanya tergantung tujuan
yang ingin dicapai. Jika diibaratkan, tujuan sama dengan komponen jantung pada
sistem tubuh manusia. Kegiatan pembelajaran yang dibangun oleh guru dan siswa
adalah kegiatan yang bertujuan, maka segala sesuatu yang dilakukan guru dan
siswa hendaknya diarahkan untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Dengan
demikian dalam setting pembelajaran, tujuan merupakan pengikat segala aktifitas
guru dan siswa. Oleh sebab itu merumuskan tujuan merupakan langkah pertama yang
harus dilakukan dalam merancang sebuah program pembelajaran, karena alasan
yaitu sebagai berikut:
1)
Rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas
keberhasilan proses pembelajaran.
2)
Tujuan
pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar
siswa.
3)
Tujuan
pembelajaran dapat membantu dalam mendesain sistem pembelajaran.
4)
Tujuan
pembelajaran dapat digunakan sebagai control dalam menentukan batas-batas dan
kualitas pembelajaran.
b. Isi
Isi atau materi pembelajaran merupakan komponen kedua dalam system
pembelajaran. Dalam konteks tertentu materi pelajaran merupakan inti dalam
proses pembelajaran. Artinya, sering terjadi proses pembelajaran diartikan
sebagai proses penyampaian materi. Hal ini bisa dibenarkan manakala tujuan
utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran. Dalam kondisi semacam
ini, maka penguasaan materi pelajaran oleh guru mutlak diperlukan sebab peran
dan tugas guru sebagai sumber belajar. Namun demikian, dalam setting pembelajaran yang berorientasi pada
pencapaian tujuan atau kompetensi, tugas dan tanggungjawab guru bukanlah
sebagai sumber belajar. Dengan demikian, materi pelajaran sebenarnya bisa
diambil dari berbagai sumber.
c. Metode
Metode atau strategi adalah komponen yang juga sangat menentukan,
keberhasilan pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh komponen ini.
Bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa dapat diimplementasikan
melalui strategi yang tepat, maka
komponen-komponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian
tujuan. Oleh karena itu, setiap guru perlu memahami secara baik peran dan
fungsi metode dan strategi dalam proses pelaksanaan pembelajaran.
d.Media
Walaupun sebagai alat bantu akan tetapi media memiliki peran yang tidak
kalah penting. Dalam kemajuan teknologi seperti sekarang ini memungkinkan siswa
dapat belajar dari mana saja dan kapan saja dengan memanfaatkan hasil
teknologi. Oleh Karena itu, peran dan tugas guru bergeser dari peran sebagai-sumber belajar menjadi peran
sebagai pengelola sumber belajar. Melalui penggunaan berbagai sumber tersebut
diharapkan kualitas pembelajaran akan semakin meningkat.
e. Evaluasi
Evaluasi merupakan komponen terakhir dalam system proses pembelajaran.
Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses
pembelajaran, tetapi juga sebagai umpan balik bagi guru atas kinerjanya dalam
pengelolaan pembelajaran. Melalui evaluasi kita dapat melihat kekurangan dalam
pemanfaatan berbagai komponen system pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut dapat
diartikan bahwa media merupakan salah satu hal yang penting dalam sistem
pembelajaran. Media berasal dari bahasa latin “medius” yenng berarti tengah,
perantara atau pengantar. Sedangkan dalam bahasa arab “wasaail” yang berarti
pengantar pesan dari pengirim ke penerima.Sedangkan secara garis besar,
pengertian media adalah manusia, materi, kejadian yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan skil.
4. Kedudukan
Media Pembelajaran dalam Proses Belajar-Mengajar
Dalam proses belajar-mengajar media pembelajaran memiliki kedudukan
diantaranya sebagai berikut:
a. Alat untuk
memperjelas bahan pengajaran pada saat pengajar menyampaikan pelajaran
Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran khususnya dalam kedudukannya
seperti halnya diatas jelas telah memberikan manfaat besar bagi anak didik.
Disatu pihak akan memudahkan dalam memahami materi pelajaran yang sedang
diajarkan karena siswa secara langsung dapat berinteraksi dengan objek yang
menjadi bahan kajian. Sedangkan dipihak lain, penggunaan media pengajaran dapat
mewakili sesuatu yang tidak dapat disampaikan guru melalui komunikasi verbal,
sehingga kesulitan siswa memahami konsep dan prinsip tertentu dapat diatasi.
Bahkan dengan kehadiran media diakui dapat melahirkan umpan balik yang baik dari
siswa.
b.Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih
lanjut dan dipecahkan oleh siswa dalam proses belajarnya dan pengajar bisa menempatkan media sebagai sumber pertanyaan atau stimulasi
belajar siswa
Penggunaan media pengajaran dalam pembelajaran
khususnya pada materi pelajaran yang bersifat abstrak yang sukar
dicerna dan dipahami oleh setiap siswa terutama materi pelajaran yang
rumit dan kompleks sangat perlu dilakukan. Hal ini terkait dengan materi
pelajaran yang di dalamnya terdapat sejumlah konsep-konsep yang
masih bersifat abstrak, misalnya untuk-menjelaskan sistem peredaran
darah pada manusia, proses terjadinya hujan, proses terjadinya gerhana
matahari, dan lain-lain. Di mana kadang-kadang untuk menjelaskan dan
menggambarkannya melalui kata-kata sangat sulit, siswa pun sulit untuk
memahaminya. Dengan media pengajaran seperti itulah kemudian guru memberi waktu
pada siswanya untuk memecahkan masalah yang ia lihat berdasarkan teori yang
ada. Oleh karena itu, media berkedudukan sebagai sarana yang dipergunakan agar
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, memperdekat dan memperlancar jalan
kearah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
c.Sumber belajar bagi siswa
Artinya media tersebut berisikan bahan-bahan yang
harus dipelajari para siswa baik secara individual maupun kelompok.
d.Alat untuk mempertinggi proses interaksi guru siswa, dan interaksi siswa dengan lingkungan sehingga mempertinggi kualitas proses
belajar-mengajar
Tiap-tiap siswa mempunyai kemampuan indera yang
tidak sama, baik pendengaran maupun penglihatan. Demikian juga kemampuan
dalam berbicara. Ada siswa yang lebih suka atau senang membaca, ada yang lebih suka
mendengarkan dulu baru membaca, dan begitu pun sebaliknya. Dengan kehadiran
media pengajaran, kelemahan indera yang dimiliki tiap siswa dapat
diatasi. Misalnya, guru dapat memulai pelajaran dengan metode ceramah kemudian
dilanjutkan dengan memperlihatkan/ memberikan contoh konkrit. Dengan cara
seperti ini dapat memberikan stimulus terhadap indera siswa. Dan dengan begitu akan terbangun pula
interaksi guru dan siswa dengan lingkungannya.
5. Kedudukan Media Pembelajaran dalam
Teknologi Pembelajaran
Dalam teknologi pembelajaran, media memiliki multi makna, baik dilihat
secara terbatas maupun secara luas. Munculnya berbagai macam definisi
disebabkan adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan tujuannya. Dalam
teknologi pembelajaran pada dasarnya kedudukan Media Pembelajaran dalam
teknologi pembelajaran seperti halnya apa yang dimaksud dalam Landasan
Teknologis, dalam landasan tersebut dijelaskan bahwa pemecahan masalah dalam teknologi pendidikan-dilakukan dalam bentuk kesatuan komponen sistem
pembelajaran yang telah disusun sesuai dengan fungsinya. Komponen-komponen
dalam teknologi pembelajaran tersebut diantaranya adalah pesan, orang, bahan,
media, peralatan, tehnik, dan latar.
Media juga sebagai segala benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar,
dibaca, atau dibincangkan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan
tersebut, beberapa diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Portofolio
Elektronik
Portofolio elektronik atau sering disebut eportofolio merupakan suatu
kumpulan hasil karya pembelajar(siswa, pengajar maupun karyawan) yang dikemas
dalam berbagai bentuk/format elektronik (video, audio, situs web, dokumen, dan lainnya). Mengingat bahwa eportofolio sebagaimana
layaknya portofolio dalam bentuk cetakan merupakan proses perekaman/pencatatan
yang terus-menerus (berkelanjutan)
dari siswa, ia merefleksikan banyak hal yang tidak dapat direkam dalam
dokumen-dokumen resmi selama ini seperti transkrip atau surat. Keunggulan
sebuah eportfolio adalah ia dapat menampilkan kemampuan/skill
pemiliknya, pencapaian yang dimilikinya tidak saja yang berasal dari
pembelajaran formal namun juga yang berasal dari situasi informal seperti
pemikiran, aktifitas kurikuler, atau pengalaman bekerja. eportofolio
juga merupakan sebuah refleksi pengalaman belajar itu sendiri, suatu cara yang
lebih lengkap dalam menilai seorang mahasiswa.
b.Teknologi
untuk Pembelajaran Tematik
Pembelajaran Tematik merupakan pembelajaran bermakna bagi siswa.
Pembelajaran tematik cenderung menekankan pada penerapan konsep belajar. Oleh
karena itu, guru harus merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi
kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar menunjukkan kaitan unsur-unsur
konseptual yang menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. (Defantri, 2009)
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema
untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna kepada peserta didik. (Akhmad Sudrajat, 2007)
Dari beberapa sumber diatas dapat disimpulkan bahwa Model pembelajaran
Tematik berpusat pada siswa dan menekankan pengalaman belajar sehingga siswa
dapat memaknai pengetahuan. Dalam pembelajaran tematik sebuah materi dikemas
dengan tema yang sesuai. Teknologi
Pembelajaran Tematik dilakukan dengan menggunakan berbagai variasi metode.
Misalnya percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, atau sekedar
bercakap-cakap. Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa: Pemilihan
tema dalam pembelajaran tematik sebaiknya disusun dengan aturan dan lingkungan
yang terdekat dengan siswa.
c.Pembelajaran
Jarak Jauh
Berinteraksi
secara langsung, tepisah jarak dan waktu tetapi masih dapat melakukan proses
belajar dengan cara memanfaatkan cara pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran
jarak jauh juga dapat membantu anak didik untuk mengakses pendidikan kapan saja
tidak hanya saat di sekolah maupun saat bertemu dengan pengajar. Dalam sistem
pendidikan jarak jauh, interaksi merupakan faktor penting sebagai sarana
penunjang aktivitas pembelajaran. Interaksi memungkinkan anak didik mengatasi masalah yang dihadapi dalam upaya
memahami materi. Interaksi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk memberikan
pengukuhan (reinforcement)
terhadap hasil belajar yang dicapai oleh anak. Selain itu, interaksi dapat
digunakan sebagai sarana untuk memperbaiki kesalahan(remedial) pada waktu
mengikuti proses pembelajaranInteraksi dapat juga digunakan sebagai sarana
untuk menyampaikan materi yang perlu dipelajari secara mendalam oleh anak (elaborasi).
6. Kedudukan Media untuk Mengundang Partisipasi Aktif Siswa
Peran media pembelajaran sangat penting didalam proses pembelajaran dikelas
untuk memudahkan anak didalam menerima
informasi lewat pesan yang disampaikan guru ketika menyampaikan materi. Seorang
peserta didik akan dapat memperoleh pemahaman atau pengetahuan dengan cara
mengelola rangsangan dari luar yang ditanggapi oleh inderanya, baik indera
penglihatan, pendengaran, maupun indera lainnya. Semakin tanggap seseorang
tentang obyek orang atau kejadian-semakin baik pula proses pengetahuan atau
pemahaman yang dialami.Pada konteks inilah, media memainkan perannya dengan
membantu dan memfasilitasi peserta didik lebih mudah memahami dan mengelola apa
yang diterimanya. Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
secara tepat dapat membantu menjadikan pengalaman belajar lebih jelas.
Kedudukan media pada tahap ini dapat merangsang terjadinya diskusi diantara
guru dengan siswa dan antara siswa dengan
siswa, membantu siswa menemukan gagasan untuk mengawali kegiatan
mengarang, bercerita, dan kegiatan kerja kelompok, sebagai sumber kegiatan
belajar mandiri untuk melengkapi atau memperkaya pengetahuan yang dipelajari di
kelas, serta mengundang keterlibatan kognitif dan emosional siswa secara
spontan.
7.Kedudukan Media Pada Tahap Tindak Lanjut
Kedudukan media
pada tahap ini untuk mempermudah program remediasi dan pengayaan, sebagai
contoh membuat kliping, mengumpulkan gambar binatang dari kelompok sejenis,
membuat laporan hasil pengamatan, mencari informasi atau berita tentang seorang
tokoh yang disenangi anak-anak.
B. Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum, media pembelajaran mempunyai
manfaat sebagai berikut:
1. Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis
atau lisan belaka).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya
indera, seperti:
a)
Obyek yang terlalu besar bisa digantikan dengan
realia, gambar, film bingkai, film atau model.
b)
Obyek yang kecil bisa dibantu dengan proyektor mikro,
film bingkai, film atau gambar.
c)
Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat
dibantu dengan timelapse atau high-speed photographi.
d)
Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa
ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, foto maupun secara verbal.
e)
Obyek yang terlalu kompleks, dapat disajikan dengan
model, diagram dan lain-lain.
f)
Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi,
iklim dll) dapat divisualkan dalam bentuk film, gambar, video, dll.
3. Mengatasi
sikap pasif siswa. Media pembelajaran bisa berperan:
a) Menimbulkan
kegairahan belajar siswa.
b) Memungkinkan
interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan.
c) Memungkinkan
siswa belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
Manfaat
Media Pembelajaran (Sanaky,2009:4) sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran
adalah sebagai berikut :
a) Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar
sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar
b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya,
sehingga dapat lebih dipahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar
menguasai tujuan pengajaran dengan baik
c) Metode pembelajaran bervariasi, tidak
semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar,
pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga
d) Pembelajar lebih banyak melakukan
kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja,
tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti: mengamati, melakukan,
mendemostrasikan, dan lain-lain.
Selain itu manfaat media
pemebelajaran bagi pengajar dan pembelajar, sebagai berikut:
1) Manfaat
media pembelajaran bagi pengajar, yaitu:
a. Memberikan peddoman, arah untuk mencapai
tujuan
b. Menjelaskan struktur dan urutan pengajaran
secara baik
c. Memberikan kerangka sistematis mengajar secara
baik
d. Memudahkan kendali pengajar
terhadap materi pelajaran
e. Membantu kecermatan, ketelitian dalam
penyajian materi pelajaran
f. Membangkitkan rasa percaya diri seorang
pengajar
g. Meningkatkan kualitas pengajaran
2) Manfaat media pembelajaran bagi pelajar,
yaitu:
a. Meningkatkan
motivassi belajar pembelajar
b. Memberikan
dan meningkatkan variasi belajar pembelajar
c. Memberikan struktur materri pembelajaran dan
memudahkan pembelajar untuk belajar
d. Memberikan
inti informasi, pokok-pokok, secara sistematik sehingga memudahkan pembelajar
untuk belajar
e. Merangsang
pembelajar untuk berpikir dan beranalisis
f. Menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa
tekanan
g. Pembelajar dapat memahami materi pelajaran
dengan sistematis yang disajikan pengajar lewat meddia pembelajaran.
C. Nilai Media Pembelajaran
Dalam metodologi pembelajaran
(Sanaky,2009:34) ada dua aspek yang paling menonjol yakni metode mengajar dan
media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar. Sedangkan penilaian sebagai
alat untuk mengukur atau menentukan taraf tercapai atau tidaknya tujuan
pembelajaran maka kedudukan media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar yang
ada dalam komponen metodologi sebegai salah satu lingkungan belajar yang diatur
oleh pengajar. Nilai dan kegunaan media pembelajaran untuk dapat mempertinggi
proses pembelajaran, mempertinggi hasil belajar yang dicapai dalam proses
pembelajaran.
Media
pembelajaran memiliki beberapa nilai dalam proses pembelajaran, yaitu
meliputi:
1.
Media
dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.
2.
Media
dapat mengatasi batas ruang kelas.
3.
Media
dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta dengan
lingkungan.
4.
Media
dapat menghasilkan keseragaman pengamatan.
5.
Media
dapat menanamkan konsep dasar yang benar,nyata dan tepat.
6.
Media
dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik untuk belajar dengan
baik.
7.
Media
dapat membangkitkan keinginan dan minat baru dalam belajar.
8.
Media
dapat mengontrol kecepatan belajar peserta didik.
9.
Media
dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal- hal yang konkrit sampai
yang abstrak.
Disamping
itu ada pula keuntungan penggunaan media dalam pembelajaran menurut Hamdani:
1.
Membangkitkan
ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konseptual, sehingga mengurangi
kesalahpahaman siswa dalam mempelajarinya.
2.
Meningkatkan
minat siswa pada materi pelajaran.
3.
Memberikan
pengalaman-pengaaman nyata yang merangang aktivitas diri sendiri untuk belajar.
4.
Dapat
mengembangkan jalan pikiran yang berkelanjutan.
5.
Menyediakan
pengalaman-pengalaman yang tidak mudah didapat melaui materi-materi yang lain
dan menjadikan proses belajar mendalam dan beragam. Sehingga pembuatan media
pembelajaran diperlukan untuk proses pelaksanaan pembelaaran dan proses
berfikir siswa (Hamdani, 2005:9).
6.
Media
dalam Kedudukannya di Dunia Pendidikan Belajar melalui stimulus visual dapat
memberikan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat,
mengenali, mengingat kembali dan menghubung-hubungkan fakta dan konsep.
7.
Belajar
melalui stimulus verbal membuahkan hasil belajar yang lebih apabila
pembelajaran itu melibatkan ingatan yang berurut-urutan. Belajar dengan
menggunakan indera ganda (pandang dan dengar) akan memberikan keuntungan bagi
siswa.
8.
Dengan
menggabungkan beberapa media akan memberikan pengalaman yang mencerminkan suatu
pengalaman belajar dalam kehidupan sehari-hari. Suatu pengalaman belajar akan
diperoleh karena adanya penggabungan aneka media itu akan menjadi satu kesatuan
kerja yang menghasilkan suatu informasi yang memiliki nilai komunikasi yang
sangat tinggi. Artinya informasi bahkan tidak hanya dilihat sebagai hasil
cetakan, melainkan juga dapat didengar, membentuk simulasi dan animasi yang
dapat membangkitkan minat dan memiliki nilai seni grafis yang tinggi dalam
penyajiannya.
Harus kita akui bahwa media
memberikan kontribusi positif dalam suatu proses pembelajaran. Pembelajaran
yang menggunakan media yang tepat, akan memberikan hasil yang optimal bagi
pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dipelajari. Menurut Kemp &
Dayton (1985 : 43), kontribusi media dalam pembelajaran : Penyampaian
pembelajaran dapat lebih terstandar. Pembelajaran dapat lebih menarik. Waktu
penyampaian pembelajaran dapat lebih pendek. Kualitas pembelajaran dapat
ditingkatkan. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun
diperlukan. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajran
dapat ditingkatkan. Peran guru berubah kearah yang positif. Semakin sadar kita
akan pentingnya media serta segala sesuatu yang dapat membantu proses
pembelajaran, semakin hari dapat kita rasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran
sudah sangat dibutuhkan. Dari uraian diatas, dapat ditarik satu kesimpulan
bahwa ada hubungan yang sangat erat dan saling berkaitan antara media dan
tujuan pembelajaran. Hubungan keduanya saling mempengaruhi kearah positif,
artinya pemilihan media pembelajaran tertentu akan sangat menguatkan dan cocok
pada tujuan pembelajaran.
D. Media dalam Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar dapat diartikan juga sebagai proses
komunikasi. Dalam proses komunikasi ini terjadi urutan pemindahan informasi
atau pesan dari sumber pesan ke penerima pesan. Untuk melihat atau mengetahui
fungsi media dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari keistimewaan atau
kemampuan dan hambatan-hambatan apa saja yang ada dalam proses belajar
mengajar.
Ada 3 kemampuan atau keistimewaan media
menurut S. Gerlach dan P. Ely, yaitu kemampuan fiksatif, kemampuan manipulatif,
dan kemampuan deskriptif.
1) Kemampuan fiksatif
Kemampuan
fiksatif yaitu kemampuan untuk bisa menangkap, menyimpan, dan memproyeksikan
kembali suatu objek.Hal ini memudahkan para siswa dalam melakukan observasi
pada suatu kejadian seperti di tempat aslinya. Contohnya: video, foto, dan
slide presentasi.
2) Kemampuan manipulatif
Kemampuan
manipulatif yaitu kemampuan media untuk menampilkan kembali objek dalam
berbagai macam perubahan sesuai keperluan. Contohnya: dirubah ukuranya,
warnanya, atau kecepatannya.
3) Kemapuan Deskriptif
Kemampuan
deskreptif yaitu kemampuan untuk mengolah suatu data untuk dapat diutarakan secara
jelas dan tepat dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang tidak
langsung mengalaminya sendiri.
Adapun hambatan dalam proses belajar
mengajar adalah verbalisme, salah tafsir, perhatian anak tidak terpusat, tidak
ada bekas tanggapan, dan keadaan lingkungan yang mengganggu.Hambatan komunikasi
yang bisa dipecahkan melalui penggunaan media dalam proses belajar mengajar
adalah perhatian yang tidak terpusat. Hal ini diantaranya disebabkan oleh:
Anak memang tidak ingin memusatkan
perhatian (gangguan fisik). Ingatan anak yang lebih terpaku pada hal lain yang lebih
menarik perhatian mereka.Anak melamun atau menghayal. Prosedur penyampaian bahan
pengajaran yang membosankan. Sumber informai tunggal tanpa variasi. Kurang
adanya pengawasan dan bimbingan dari guru yang sedang mengajar. Pendek kata,
media membantu kita memotivasi peserta didik dengan membawa sepenggal kehidupan
sebenarnya kedalam kelas sehingga dapat membantu peserta didik memproses
informasi dan membebaskan guru dari keharusan memberikan penjelasan yang
berlebihan, dan bisa menghsilkan kontekstualisasi, dan titik muara untuk
aktivitas-aktivitas kelas.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada umumnya
kedudukan Media Pembelajaran berfungsi sebagai alat perantara atau alat
pengatur pesan dalam kegiatan pembelajaran yaitu memberikan stimulus kepada
siswa agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru, dari
konsep-konsep yang masih abstrak menjadi gambaran yang lebih konkrit.
B. SARAN
Dari
makalah ini kami menyampaikan kepada para guru dan calon guru agar dapat
mengembangkan diri untuk dapat menciptakan media pembelajaran yang inovatif,
kreatif, dan efektif. Sehinnga, para siswa dapat menerima dan memahami
pembelajaran yang diajarkan oleh guru dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Design,
Adief.2012. Kedudukan Media Pembelajaran. http://adiefdesign.blogspot.com/2012/05/kedudukan-media-pembelajaran.html (online)(15 September 2012, 11.05
WIB).
Goerondeso.2009.Hakikat-hakikat
dalam Pembelajaran. http://goeroendeso.files.wordpress.com/2009/03/1-hakikat-media-dalam-pembelajaran.pdf (online) (diakses 12 September
2012, pukul 14.08 WIB).
Jubaedah,
Yoyoh.Media Pembelajaran. http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/196507081991032/YOYOH_JUBAEDAH/Materi_Perkuliahan_Media_Pembelajaran.pdf (online) (diakses tanggal 12
September 2012, pukul 14.30 WIB).
Mu’addab,
Hafis. 2010. Fungsi dan Peran Media dalam Pembelajaran. http://hafismuaddap.wordpress.com/2010/01/13/fungsi-dan-peran-media-dalam-pembelajaran/ (online) (15 September 2012, 12.37
WIB).
Saifuddin,
taufiq.2011.Kedudukan Media dalam Sistem.
http://taufiq-saifuddin.blogspot.com/2011/11/kedudukan-media-dalam-sistem.html (online) (diakses tanggal 12 September 2012, pukul 15.17 WIB).
http://taufiq-saifuddin.blogspot.com/2011/11/kedudukan-media-dalam-sistem.html (online) (diakses tanggal 12 September 2012, pukul 15.17 WIB).
Sanaky,Hujair AH. 2009.
Media Pembelajaran. Yogyakarta:
Safiria Insania Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar